Rabu, 14 Januari 2015

PERHITUNGAN HARI DALAM PUASA WETON - PRIMBON JAWA


 1. Puasa weton sehari penuh.
    Artinya puasanya dilakukan 1 hari Jawa (sehari semalam, 24 jam).
    Puasa weton sehari ini adalah yang secara umum dilakukan orang dalam budaya Jawa.
    Misalnya hari kelahirannya adalah Selasa Pahing, maka puasanya dimulai pada hari sebelumnya, yaitu
    hari Senin pk.5 sore dan berakhir pada hari Selasa Pahing tersebut pk.5 sore.

2. Puasa weton 3 hari (hari weton diapit ditengah).
    Artinya puasanya dilakukan selama 3 hari Jawa terus-menerus tanpa putus, yaitu puasa pada hari wetonnya
    ditambah 1 hari sebelumnya dan 1 hari sesudahnya, sehingga total puasa menjadi 3 hari Jawa terus-menerus
    (3 x 24 jam).
    Puasa weton 3 hari biasanya dilakukan untuk harapan terkabulnya suatu keinginan khusus yang tidak terjadi
    setiap hari.
    Misalnya kelahiran Rabu Kliwon,
    maka puasanya dilakukan selama 3 hari, yaitu Selasa, Rabu Kliwon dan Kamis terus-menerus tanpa putus.
    Hari Selasa dimulai pada hari sebelumnya, yaitu hari Senin pk.5 sore.
    Hari Kamis berakhir pada pk. 5 sore hari.
    Jadi puasa weton Rabu Kliwon 3 hari itu dimulai pada hari Senin pk.5 sore dan berakhir pada hari Kamis
    pk.5 sore terus-menerus tanpa putus siang dan malam.

3. Puasa weton 3 hari selama 7 kali berturut-turut.
    Artinya, puasanya dilakukan selama 3 hari Jawa terus-menerus tanpa putus yang dilakukan selama 7 kali
    berturut-turut tanpa putus (selama 7 bulan berturut-turut).
    Jenis puasa ini biasanya dilakukan untuk harapan terkabulnya suatu keinginan khusus yang bukan sesuatu
    yang biasa terjadi sehari-hari dan waktu pencapaiannya agak panjang (pada masa depan), atau untuk
    keinginan terkabulnya suatu keinginan khusus yang berat, yang kadarnya tinggi, yang bagi seseorang sulit
    untuk dicapai dengan usaha yang normal (biasanya disertai nazar), sehingga diperlukan suatu laku tambahan
    demi terkabulnya keinginannya itu, yaitu puasa ngebleng 3 hari 3 malam pada hari weton kelahirannya dan
    dilakukan selama 7 kali (7 bulan) berturut-turut tanpa putus dan ditutup dengan suatu ritual dan sesaji
    penutup (tumpengan), selametan atau syukuran atas berhasilnya dirinya menunaikan hajat berpuasa itu.
    Misalnya kelahiran Rabu Kliwon,
    maka puasa weton Rabu Kliwon 3 hari itu dilakukan terus-menerus setiap bulan selama 7 bulan tanpa putus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar