Kamis, 15 Januari 2015

HAKEKAT SEDULUR PAPAT LIMO PANCER - PRIMBON JAWA


masyarakat dan spiritualitas Jawa meyakini bahwa setiap manusia mempunyai saudara halus yang mendampinginya. Mereka tidak kelihatan oleh mata biasa. Mereka tergolong sebagai roh halus. Saudara halus ini banyak yang menyebutnya dengan istilah  Saudara Kembar,  atau disebut juga  Sedulur Papat.  Konsep tersebut secara umum dipercaya dan dihayati oleh masyarakat jawa. Dalam kehidupan sehari-harinya orang Jawa terbiasa melakukan suatu laku prihatin dan tirakat tertentu untuk menjaga kedekatan mereka dengan roh Sedulur Papat itu.
Roh Sedulur Papat mempunyai sebutan Kakang Kawah (paling tua), Adi Ari-ari (paling muda), Getih (darah), dan Pusar, sedangkan kita sendiri disebut Pancer.  Kita adalah Pancer (pusat), sedangkan sukma kita yang lain disebut sedulur pendamping kita. Artinya, para sedulur kita itu keberadaannya mengikuti kita sebagai Pancer. Para sedulur ini secara halus, sosok dan wajahnya mirip dengan masing-masing orang yang bersangkutan.
Roh Pancer dan para Sedulur Papat dalam satu kesatuan merupakan roh / sukma seseorang.
Sebaiknya kita semua mengenal dan mengakrabkan diri dengan para saudara kembar kita. Mereka itu selalu membantu kita, disadari ataupun tidak. Apalagi bila kita selalu berbuat baik dan berhati lurus. Perlu diketahui bahwa para saudara halus tersebut merasa senang kalau kita mengetahui keberadaan mereka, terlebih kalau kita memperhatikan mereka. Kalau mereka merasa diperhatikan tentu mereka akan lebih dekat dan senang membantu. Hubungan akrab dengan semua saudara halus bisa dilakukan dengan sering melakukan komunikasi dan memperhatikan rasa dan firasat, ide-ide dan ilham. Seperti juga dalam pergaulan antar manusia, kalau sering terjadi komunikasi dan saling memperhatikan, tentulah hubungannya menjadi lebih dekat dan akrab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar